Oleh: pak mayar | Juni 10, 2009

UN Ulang dan Pemeriksaan LJK Secara Manual Bagi Siswa Tidak Lulus

Ujian Ulang bagi 33 SMA yang tidak lulus 100% adalah berita yang amat mengejutkan. Meski DPR pada awalnya telah menolak, tak urung kebijakan ini telah mengundang kontroversi. Ada apa di balik rencana ujian ulang ini ? Mengapa ada kebijakan yang tidak ada dasar aturannya bisa begitu saja dibuat oleh BNSP dan Diknas ?

Pada awalnya BNSP merencanakan ujian ulangan akan dilakukan 8-12 Juni 2009. Seperti dikutip dalam situs liputan6.com, ujian ini diadakan karena ada indikasi kecurangan sistematis di sekolah yang tidak lulus 100%. Menurut ketua BNSP sejumlah sekolah diketahui telah terjebak kunci jawaban palsu yang beredar di kalangan siswa.

DPR pun akhirnya dengan berat hati menyetujui langkah BNSP dan Diknas. Dalam beberapa hari ke depan UN Ulang tersebut akan segera dilaksanakan. UN Ulang di beberapa sekolah disebabkan karena adanya masalah teknis yang membuat hasil UN dibatalkan. Namun terdapat 18 SMA dan 18 SMP yang mengadakan UN Ulang karena terbukti melakukan pelanggaran secara sistematis.

Pelanggaran sistematis inilah yang menjadikan perdebatan di DPR berjalan alot. Hingga kini belum ada penjelasan yang lengkap tentang kecurangan sistematis yang terjadi di 18 SMA dan 18 SMP tersebut. Siapa otaknya, siapa yang terlibat dan bagaimana itu berlangsung, hingga kini masih jadi misteri.

Vonis kecurangan sistematis ini diakui BNSP didasarkan pada analisa mereka terhadap lembar jawaban komputer (LJK) siswa pada sekolah yang prosentase tidak lulusnya sangat tinggi, sebagian besar bahkan tidak lulus 100%. Dari LJK tersebut BNSP menjumpai ada pola jawaban yang sama namun jawaban mereka salah. Inilah indikasi kuat adanya kecurangan sistematis yang ternyata menyebabkan ketidaklulusan mencapai 100%.

Lepas dari pro kontra pelaksanaan UN Ulang, saya melihat bahwa penggunaan LJK siswa untuk menganalisa hasil kelulusan suatu sekolah adalah langkah yang amat menarik. Jika kita mau lebih maju lagi akan baik kalau sekolah dan peserta ujian juga diberi akses untuk memeriksa LJKnya sesudah pengumuman kelulusan nanti. Siapa tahu di suatu sekolah ada beberapa puluh anak yang tidak lulus karena LJK tidak secara sempurna terbaca oleh mesin scanner. Padahal secara factual jawaban siswa benar.

Lebih-lebih bagi siswa-siswi yang dalam kesehariannya memiliki prestasi akademik yang tinggi, namun tiba-tiba nilai UN nya jatuh. Pemeriksaan LJK secara manual perlu untuk menghindari adanya kesalahan mesin scanner yang tentunya dapat merugikan siswa. Jika ternyata jawaban siswa benar namun tidak terbaca mesin scanner maka menjadi hak siswa tersebut agar nilainya dikoreksi kembali dan ketidaklulusannya dibatalkan bila nilai barunya ternyata memenuhi syarat kelulusan.

Mungkinkah ini dilakukan? Mungkin saja, tinggal ada komitmen apa tidak. Sekarang ini siswa dan sekolah yang melakukan kecurangan pun dimaafkan dan diberi kesempatan kedua. Artinya BNSP sangat baik, sangat perhatian pada nasib siswa. Meski tidak ada dasar aturannya pun UN Ulang tetap dengan ngotot mereka perjuangkan.

Jika memang BNSP konsisten dengan sikapnya untuk mengutamakan kepentingan siswa maka akses sekolah dan siswa untuk melakukan pemeriksaan pada LJK UN tentu dapat diberikan. Bila akses ini tidak diberikan, maka selain BNSP telah berlaku tidak adil ia juga tidak konsisten.

Sekarang ini mari kita berjuang agar siswa yang tidak lulus diberi akses untuk memeriksa LJK nya secara manual. Demi keadilan dan kebenaran.

Powered by Zoundry Raven

Flickr : , , , , , ,
Zooomr : , , , , , ,
Del.icio.us : , , , , , ,
Technorati : , , , , , ,


Tanggapan

  1. aq bosen

  2. Anehhh,…kok 2005 kemarin di kasi ksmpatan ujian ulang,..sekarang ngakk,,..mungkin aja tahun depan ada lagi..kok ngak konsistensi untuk menangani maslah2 seperti ini. kenapa dari dulu tidak diputuskan tidak ada ujian ulang, mungkin saja tidak ada masalah karena hal ini sudah berlaku lama,..sebaiknya unas dihapus saja, saya tau ini adalah salah satu bentuk penilaian pemerintah terhadap pendidikan kita, tapi kalo amburadul kan sama aja,..

  3. UN UN UN boseeen. Pembodohan. Kura-kura dalam perahu. Perbaiki dulu dong pendidikan dari semua aspek. Saya mengajar di kampung ada 888 siswa. Di SD mereka kurang bimbingan, karena SD di daerah saya kekurangan guru. Orangtua tdk pernah membimbing di rumah, karena pendidikan mereka juga rendah. Gizi para siswa rendah. Motivasi belajar rendah, Jarak dari rumah ke sekolah 5 – 20 km dan tidak ada kendaraan. Buku tdk punya. Maaf kami kadang menerima siswa yang lulus SD padahal membaca saja masih dieja. Matematika diberi soal 1-2 tidak tahu jawabannya. Hayoo masa mau disamakan dengan anak kota yang punya segalanya. Nih 20 thn ngajar di kampung, seperti ini yang saya hadapi. Capee deh. Yang buat kebijakan UN, dan yg setuju UN ayo ngajar dulu deh di tempat saya. Tidak usah lama-lama 3 thn OK. Kalau berhasil Saluuuuut.

    • Saya setuju 100% pak guru kampung. Standar kelulusan nantilah paling akhir. Samakan dulu standar yang lainnya, terutama sarana prasarana, tenaga pendidikan dan proses. Baru deh UN diterapkan.
      Sebenarnya bos-bos kita di diknas itu kan juga nggak suka dengan situasi ini, cuman mereka nggak berani saja menolak terang-terangan. Kita yang di lapangan ini ….jadi korbannya. Coba kalau orang2 pintar di departemen itu pada kompak nolak ide JK……nggak bakalan seperti sekarang. Mereka pada takut sih…..

  4. tak dukung terusss… LANJUTKAN…
    GO PENDIDIKAN NASIONAL

  5. seharusnye pemerinteh mikir, kalo nilei slalu dinaikan apa yakin semua siswa akan pintar. menurut aye itu semua ga mungkin, pasti semua siswa akan mencari bocoran demi bocoran dari seluruh sekolah…. inget itu ye

  6. heh?
    ko’ aneh, buat yang ngga lulus karena adanya bocoran yang tidak sesuai dikasi kesempatan ujian ulangan, tapi buat yang sukses karena bocoran tidak disuruh mengulang? What the hell banget-_-,

    • maklum saja, mau pemilu..un kali ini cuci gudang. Lihat aja standarnya naik eehh tingkat kelulusannya pada oke….sekolah yang 100% lulus buanyaaak sekali. Tapi…un ini oleh perguruan tinggi kagak diakui kan ….kenapa, karena mereka nggak mau dikibulin. Jadi perjuangan belum berakhir ….un lewat , test perguruan tinggi harus belajar keras lagi….apalagi kagak ada bocoran dan tim sukses yang siap membantu.
      Buat lulusan un 2009 selamat berjuang, perjuangan masih panjang………….

  7. Maaf sebelumnya ikutan nimbrung juga,,

    Bener kata temen – temen yg dah coment duluan,

    Kita ini susah payah sekolah 3 tahun,
    belajar,
    belajar,
    belajar,

    Sementara standar unas selalu dinaikkan,
    mapelnya selalu ditambah,

    Apakah sudah yakin kualitas ilmu kita memadai untuk itu?

    Kalau sudah ada lulus 100 %

    seluruh indonesia…
    (amieen…)

    Baru tuh naik – naikin standar unas….

    • lha kamu yakin gak dengan ilmu kamu. . . ?

  8. saya sebagai peserta UAN 2009, prihatin atas “bencana” pendidikan ini.
    DPR? wakil rakyat? knp cm orang dewasa doank yang diwakilin? katanya pendidikan itu penting untuk membangun bangsa?
    aduh. APA MEREKA GA TAU KITA PARA SISWA SMA TIGA TAHUN BELAJAR,, trus nasib kita ditentuin oleh 6 kertas LJK? menyedihkan ga sih.
    gimana kalau pas apes?
    trus KALIAN SEMUA TAU, ditengah2 persiapan UN saya dan kwan2 mati2an bagi otak untuk TES UM PERGURUAN TINGGI ? whaaaaaat????

    bapak2 yang memimpin, siapapun yang melihat komen saya ini,
    yang paling berhak menentukan kelulusan adalah sekolah itu sendiri. prestasi siswa /minimal record siswa..ada yang mahir dalam seni. kenapa tidak diUAN kan?sedangkan dy ga bisa bgt matematika. ada yang mahir matematika, tapi tidak dibidang lain. wah untung bgt.. knp mesti secarik kertas itu menghancurkan perjuangan 3 taun??
    tidak ada ukuran untuk suatu pendidikan..

    so, why u guys put our education in a box????

    big question.

    thanx 4 ur attention, sorry if my words is not proper..

  9. untuk pemeriksan ulang manual itu sah2 saja dan emang itu yang dilakukan jika ada keraguan dari pihak sekolah, jika nmelihat hasil un , padahal sehariannya anak tersebut mempunyai prestasi akademik yang rata-rata sedang. Diknas juga harus menerima usulann dari sekolah melalui prosedutr yang benar ok bravo RJ

  10. ko daftar siswa yang LULUS g dimuat di internet.da dicoba2 g nampak

  11. uan bkin qt pra pelajar deg”an stgh mati..
    mohon ada kbijakan utk kmi pra pljr..
    pra pmrintah jg jgn t’llu m’vorsir k’adaan yg tdk m’mgknkan utk kmi..
    mhon kbjakan’na..

  12. menurut saya baik jika melakukan ujian ulang di karenakan sistem pengoreksian di lakukan dengan mesin bukan manual. sehingga kamungkinan salahnya pasti ada. jadi ujian ulang di gunakan untuk memberi kesempatan bagi mereka yang tidak lulus.

  13. maaf,saya adlah salah satu siswa yag mengikuti un,saya ingin memberi komentar bahwa”tolong perulangan un dilakukan,jika tidak sangatlah kasian bagi yg sudah lulus di universitas yg telah mengikuti umb dan spmb atau ujian universitas lainnya,bagi siswa yang tidak lulus nantinya.terima kasih , maaf sebelumnya jika ada kata – kata dari saya yg kurang menyenangkan hati.sekali lagi saya ucapkan terima kasih!!!!!!!!!!!!

    • UN Ulang untuk yang tidak lulus pernah dilakukan pada tahun 2005. Sekarang tidak dilakukan lagi. Memang sih aneh, yang jelas sudah curang saja dikasih kesempatan UN Ulang, nah yang masih pada jujur …kalau nggak dikasih kesempatan UN Ulang ya rasanya tidak adil. Tapi inilah Indonesia dik Tera, segala kebijakan yang dibuat serba aneh dan menggelisahkan.


Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan

Kategori